Posts

Showing posts from December, 2015

Aku ingin.........

Hallo kamu, orang yg ku sebutkan dalam sujudku, aku ingin mengucap terimakasih karena sudah bersedia menyisihkan waktumu untukku hingga hampir tahun ke-5 denganku. Terimakasih untuk segala percakapan ringan saat minum kopi. Terimakasih untuk tetap bertahan meski hampir menyerah. Terimakasih untuk pujian yg bahkan tak terpikirkan olehku. Terimakasih. Aku ingin menghabiskan banyak tahun denganmu. Aku ingin membicarakan lebih banyak hal denganmu. Aku ingin menghabiskan bergelas-gelas kopi denganmu. Aku ingin menghabiskan waktu dengan menonton film hingga tertidur. Denganmu. Bersediakah, kamu? Icha, 21tahun,suka bunga sedap malam.

Binatangpun bisa sedih.

Image
Miawwwwwwwww *masuk rumah* "Eh bubu udah pulang, aduhhhh badan mu basah semua abis main kemana??" Itu kata2 ibu gue tepat 3 hari yg lalu ke kucing gue yg barusan aja main2 diluar rumah dan pulang dengan keadaan basah kuyup. Kucing gue ini cukup special, kenapa special karena seumur hidup gue, baru kali ini gue punya kucing berbulu lebat dan bermata coklat. Dan kucing ini adalah titipan, ya gue menganggap titipan bukan pemberian dari kakak pacar gue. Karena bagaimanapun, gue gak bisa seenaknya memperlakukan kucing gue karena merasa kucing ini sudah di berikan ke gue. Gue suka binatang, hampir semua binatang. Gue pun gak punya ketakutan sama binatang tertentu (seinget gue) dan gue sangat sangat amat suka sekali dengan kucing. Gak terhitung udah berapa kucing yg pernah gue punya, dari yg nemu. dateng kerumah,dikasih sama temen. Pokoknya banyakkk. Dan gue pun gak jarang ikut ngerasain ribetnya ngurus kucing sakit, luka, melahirkan samapai mereka mati. Sehingga gue gak begit

Perkara mengikhlaskan.

Aku bukan nya tak mencintaimu seperti beberapa tahun yg lalu. Namun aku hanya butuh waktu untuk kembali mencintaimu seperti yg lalu. "Lalu bagaimana dengan perasaanku?" Terima saja keputusanku, biarkan waktu menjalankan tugasnya. Mengobati lukaku. "Apakah rasa sayang untukku sudah tak bersisa?" Aku masih menyayangimu, namun tak sebanyak dulu. "Apakah yg bisa membuatmu dapat mencintaiku seperti dulu?" Tak ada. Seperti yg kubilang, biarkan waktu menjalankan tugasnya. Biarkan juga waktu memutuskan, apakah kita dapat diperjuangkan. "Semudah itukah kau memutuskan untuk berhenti?" Proses yg membuatku seperti ini. Aku belajar dari sakit dan luka yg pernah kau berikan sebelum ini. Aku terlatih untuk merasakan sakit. Agar aku kuat untuk berdiri kembali. "Sesakit itukah luka yg kugoreskan dalam hatimu?" Terlalu sakit untuk kuungkapkan kembali. Aku telah menutup masa kelam itu. Namun tak sedikitpun aku melupakannya. "Jika aku